Malam Lailatul Qadar. Inilah malam yang paling diburu oleh umat muslim. Banyak yang berharap bisa berjumpa dengan malam yang datang pada saat-saat tertentu saja di bulan Ramadhan.
Malam itu memang istimewa. Dalam Alquran disebut malam itu lebih baik dari seribu bulan. Doa yang dipanjatkan pada malam itu akan dikabulkan. Sehingga tak heran banyak Muslim yang berlomba mencari Lailatul Qadar.
Namun, kapan Lailatul Qadar datang?. Tak ada yang tahu pasti. Tapi Nabi Muhammad dalam sejumlah riwayat memberikan tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar. Diantaranya udara dan suasana pagi yang tenang, matahari cerah tapi tidak panas. Udara malam itupun terasa tenang, bulan terlihat separuh dan hari ganjil.
Seperti halnya Malam lailatul qadar turun bertepatan dengan turunnya al-Quran. Dan turunnya al-Quran adalah di bulan Ramadhan. Ada juga sebuah pendapat mengatakan bahwa Lailatul qadar terjadi pada malam terakhir bulan Ramadhan. Hal ini didasarkan oleh hadis ‘Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah saw beri’tikaf di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.
Beliau pun bersabda,
Carilah malam Lailatul qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.(HR. Bukhari Muslim).
Bahkan, begitu pentingnya malam Lailatul qadar sampai-sampai Nabi pernah menegaskan bahwa andaikata kita dalam keadaan lemah, atau sakit sekalipun. Kita dianjurkan untuk mencari lailatul qadar di tujuh hari terakhir. Nabi saw. bersabda:
Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari terakhir. (HR. Bukhari Muslim)
Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, barangsiapa yang mencarinya carilah pada tujuh hari terakhir. (HR. Bukhari).
Aku keluar untuk memberitahukan kepada kalian tentang lailatul qadar, tapi ada dua orang berdebat hingga tidak bisa lagi diketahui kapannya. Mungkin ini lebih baik bagi kalian. Carilah di malam 29, 27, 25. (HR. Bukhari).
Maksud dari hadis terakhir adalah bahwa Nabi pernah diberikan pengetahuan pasti mengenai kapan malam lailatul qadar itu turun. Nah, pengetahuan itu kemudian dihapuskan oleh Allah swt dari ingatan Nabi saw. melalui debat dua orang yang disebutkan di atas. Inilah kekuasaan Allah dalam melakukan apa saja.
Termasuk dalam menghapuskan satu ingatan yang diberikan oleh-Nya kepada Rasul. Oleh karena itu, jika seorang muslim mencari Lailatul qadar. Maka hendaknya mencari pada malam ganjil 10 hari terakhir: 21, 23, 25, 27, 29. Tetapi, jika merasa tidak mampu karena sakit atau yang lainnya. Maka hendaknya mencarinya pada 7 hari terakhir, yaitu tanggal 25, 27, 29. Insya Allah terkabul.
Adapun pendapat ini juga diperkuat oleh hadis Nabi:
Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti bejana setengah? (HR. Muslim)
Hadis ini memberikan isyarat bahwa lailatul qadar hanya terjadi di akhir bulan. Oleh karenanya, bulan tidak akan seperti sedemikian ketika terbit kecuali di akhir-akhir bulan.
baca juga :