Jangan berhenti bermimpi untuk mengunjungi Baitullah !

Siapa yang tidak ingin umroh dan melihat Kabah yang dibangun Nabiyullah Ibrahim dan putranya Nabiyullah Ismail? Siapa yang tidak ingin melihat Baitullah, kiblat yang selama ini hanya bisa dipandangi melalui sajadah atau lewat foto dan gambar saja? Siapa yang tidak ingin melihat kota kelahiran Rasulullah Mekkah dan kota tempat Rasulullah membangun Islam, yaitu Madinah? Siapa yang tak ingin mengunjungi makam Rasulullah, berdoa di tempat-tempat mustajab dan makan kurma asli dari tempat asalnya?

Impian menginjakkan kaki di Kota Suci Mekkah dan shalat di Masjidil Haram, melalui ritual haji atau umroh adalah impian semua muslim. Haji juga merupakan rukun Islam yang kelima yang diwajiblkan bagi setiap Muslim yang mampu melakukan perjalanan ke sana. Kata “mampu” inilah yang membuat kita terlena. Kita merasa tidak wajib karena belum punya cukup uang dan bekal untuk menunaikannya. Padahal itu hukumnya wajib dilaksanakan minimal 1 kali seumur hidup lho !

Belum lagi persoalan haji di negara kita yang carut marut pengelolaannya, membuat niat kita untuk melakukan ibadah haji dan umroh jadi setengah-setengah. Daftar tunggu yang panjang sampai bertahun-tahun, ongkos naik haji (ONH) yang terus meroket mengikuti kurs dolar dan persoalan panggilan bisa menjadi banyak alasan mengapa kewajiban ini kita kesampingkan. Padahal kita tidak boleh berhenti berharap, tidak boleh berhenti berusaha dan berhenti bermimpi hanya karena alasan-alasan tersebut.

Naik haji dan Umroh itu mudah

Anda tidak salah baca. Naik haji dan umroh itu mudah bila kita pikir mudah dan tahu caranya. Tapi saya kan tidak punya uang yang cukup? Daftar tunggunya kan panjang?  Saya tidak percaya travel umroh karena banyak yang bermasalah dan menelantarkan jemaahnya.

Ibaratnya begini. Jika seorang anak kebelet mau punya sepeda dan menyampaikan kepada ayahnya, pasti si anak diperintahkan oleh ayahnya untuk :

  • Memantaskan ilmunya. Yaitu belajar naik sepeda, meski belum punya sepeda, kalau perlu minjam punya tetangga atau teman. Setiap hari usahakan latihan naik sepeda sampai akhirnya bisa.
  • Memantaskan uangnya. Maksudnya menabung, celengan, menyisihkan sebagian uang jajan untuk membeli sepeda impian, meskipun nilainya kecil tapi rutin.
  • Setelah ayahnya melihat kesungguhan si anak belajar sepeda sampai mampu dan kerelaannya mengurangi jajan agar bisa disisihkan untuk tabungan membeli sepeda, meskipun uang si anak itu tidak cukup untuk membeli sepeda maka ayahnya akan mencukupkannya.
Begitu pun halnya dengan anda yang punya impian menginjak tanah suci :
  1. Pantaskan ilmunya. Belajar dan baca-baca buku atau tulisan tentang umroh dan haji. Pelajari tata caranya sampai mahir. Sesekali lihat video manasik dan pelajari atau ikuti manasik dengan baik. Tanyai orang yang sudah pergi ke sana, bagaimana pengalamannya dan pelajari tips-tips yang mereka berikan soal ibadah haji dan umroh.
  2. Minta brosur dari travel penyelenggara ibadah haji.
  3. Buka Tabungan Haji / Umroh walaupun setoran awal isinya Rp. 500.000 rupiah saja. Rutinkan menyisihkan uang untuk tabungan haji / umroh ini setiap bulan meski cuma Rp. 100.000,-
  4. Pantaskan pahalanya. “Siapa yang shalat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit lalu shalat dua rakaat (shalat dhuha) maka baginya seperti pahala haji dan umrah”. Lakukan amalan ini untuk memantaskan pahalanya.
  5. Hadiri undangan selamatan sebelum pergi haji/umrah ataupun sekembalinya. Ikutlah mendoakan mereka sambil mendoakan diri sendiri untuk ikut menyusul mereka.
  6. Mintalah orang tua dan mertua mendoakan setelah shalat (bukankah doa orangtua itu makbul?). Selaraskan doa dengan istri / suami (sama-sama berdoa setelah shalat agar dimudahkan menuju Baitullah).
  7. Tempel poster kabah besar-besar di dinding dan bayangkan kalau kita ada diantara ribuan jemaah yang sedang tawaf tersebut. Bayangkan setiap hari sampai menjadi kebiasaan.
  8. Selanjutnya serahkan pada Allah. Siapa yang menyuruh umrah dan haji? Allah kan? Karenanya Dia lah yang akan mencukupkan. Jika dilihatnya kita sudah pantas untuk diberi rezeki menginjakkan kaki di tanah haram semuanya akan Dia permudah. Apa yang tidak mungkin bagi Allah?
Itulah 8 cara mudah untuk menarik rezeki umroh dan haji. Umroh dan haji itu mudah jika kita pikir mudah dan sulit jika kita pikir sulit. Tetaplah berpikir positif dan berprasangka baik pada Allah, lakukan ibadah dengan hati dan berbuat baik tanpa henti. Pikiran yang positif dan perbuatan baik akan menarik hal-hal yang positif juga, termasuk rezeki. Demikian pula sebaliknya, perbuatan buruk dan pikiran negatif akan menarik hal-hal yang buruk seperti penyakit, kesusahan, kemiskinan, kesialan dan sebagainya. Itulah hukum alam atau sunnatullah. Wallahu alam

Leave a Reply